Dukung Net Zero Emission, INALUM dan Grup MIND ID Hijaukan Kalbar dengan Mangrove

Batu Bara — Baratapost.com |  PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM) bersama Grup MIND ID, yang terdiri dari PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM) dan PT Borneo Alumina Indonesia (PT BAI), menegaskan komitmennya terhadap pelestarian lingkungan melalui aksi penanaman mangrove serentak di Desa Sungai Duri II, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat. (25/07/2025)

Aksi penghijauan ini menjadi bagian dari strategi dekarbonisasi grup MIND ID, sekaligus memperkuat program CSR PT BAI di wilayah binaan. Sebanyak 40 bibit mangrove ditanam secara simbolis dalam seremoni pembukaan, yang menjadi awal dari target penanaman puluhan ribu bibit sepanjang tahun 2025.

Selain penanaman mangrove, kegiatan juga diisi dengan edukasi lingkungan, pembekalan teknis, dan diskusi inspiratif bersama pemimpin industri. Program ini merupakan kelanjutan dari inisiatif PT BAI yang selama empat tahun terakhir telah menanam lebih dari 40.000 bibit mangrove di wilayah Mempawah, termasuk di Pantai Tanjung Burung.

Direktur Utama INALUM, Melati Sarnita, menyatakan bahwa penanaman mangrove merupakan langkah konkret untuk menjaga keseimbangan antara industri dan alam.

“Penanaman mangrove ini bukan sekadar simbol kepedulian, tapi bukti nyata bahwa kolaborasi dapat tumbuh dengan tetap menjaga harmoni dengan alam. Kami ingin aksi ini menjadi warisan hijau bagi generasi mendatang,” ujarnya.

Senada dengan itu, Direktur Utama MIND ID, Maroef Sjamsoeddin, menekankan pentingnya keberlanjutan lingkungan dalam setiap langkah industri.

“Kehadiran PT BAI adalah bentuk kolaborasi industri teknologi yang tetap memprioritaskan lingkungan. Penanaman mangrove ini menjadi wujud kepedulian nyata terhadap alam Kalimantan Barat,” jelasnya.

Kegiatan ini juga melibatkan pemerintah desa dan komunitas pelestari lingkungan. Turut hadir Kepala Desa Sungai Duri II Langgeng Bayu Irawan, Pengelola Wisata Mangrove Tagor Siburan, serta Ketua Mempawah Mangrove Conservation (MMC) Raja Fajar Azansyah.

Kolaborasi antara industri dan masyarakat ini diharapkan menjadi langkah berkelanjutan dalam menjaga ekosistem pesisir dan memperkuat ketahanan lingkungan terhadap dampak perubahan iklim. (Ak)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *