Saat ini, kata Zulfirman, di lokasi dayah tersebut sudah ada sumur bor. Keberadaan dayah ini disambut sangat antusias oleh masyarakat setempat, bahkan mereka meminta agar dayah ini segera diaktifkan untuk tempat pengajian anak-anak usia kelas 6 SD ke atas. “Hal ini harus kita sikapi, kami minta dukungan semua pihak, dari Kemenag, Pemkab Aceh Utara, juga DPRK Aceh Utara. Kami yakin pengurus baru akan mampu melanjutkan estafet dan PR daripada pengurus periode sebelumnya,” kata Zulfirman.
Rais ‘Aam (Ketua Umum) Hathar 2023 – 2026 Tgk Maulidin, SH, dalam sambutannya mengajak semua pengurus untuk kompak dan solid guna menjalankan program ke depan, baik yang masih menjadi PR dari pengurus lama maupun program baru yang lahir dari ide dan gagasan para pengurus baru. “Mohon dukungan dari semua unsur masyarakat, pimpinan dayah, santri, pihak pemerintah maupun komponen masyarakat lainnya,” pinta Maulidin.
Ketua DPRK Aceh Utara Arafat Ali, SE, dalam sambutannya meminta Pemkab Aceh Utara agar memberikan perhatian khusus terhadap keberadaan Hathar. “Hathar ini organisasi penting yang menjadi benteng di tengah-tengah umat, untuk menjaga generasi Aceh Utara dari kedangkalan akhlak dan aqidah. Kita harus dukung program-program Hathar. Termasuk usulan penyelesaian pembangunan Dayah Hathar di Geureudong Pase. Usahakan masuk dalam program dana DOKA,” harap Arafat.