Bersama Mukim dan Geusyik, Pemkab Aceh Utara Cari Solusi Kekeringan DI Krueng Pase

Lebih jauh, dalam rapat tersebut terungkap bahwa rekanan pembangunan bendungan irigasi Krueng Pase telah diputuskan kontraknya pada akhir Maret 2023 lalu. Saat ini progresnya dalam pemeriksaan oleh BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan). Setelah proses pemeriksaan selesai, pihak Balai akan melakukan pelelangan ulang terhadap proyek dimaksud, diprediksi pada Juni akan ada rekanan baru, sehingga pelaksanaan pembangunan bendung Krueng Pase dapat dilanjutkan. 

“Informasi yang kita terima dari pihak Balai, diperhitungkan pembangunannya bisa selesai pada Desember akhir tahun ini,” kata Risawan.

Menanggapi hal itu, para Imum Mukim dan Geusyik menyambut positif terhadap berbagai program yang hendak dijalankan Pemkab Aceh Utara guna membantu petani menghadapi kekeringan pada areal sawah. 

“Harus segera action, tidak boleh main-main, karena kalau kita lihat dan dapat kita rasakan masyarakat di delapan kecamatan ini kondisinya sudah darurat ekonomi,” ungkap Tgk A Hanan, Ketua Forum Imum Mukim Aceh Utara.

Seorang Imum Mukim dari Kecamatan Meurah Mulia juga mengapresiasi apa yang telah dan akan dilakukan untuk membantu petani. Kata dia, terdapat sekitar 1.786 hektar areal sawah di Meurah Mulia yang terdampak langsung oleh mangkraknya pembangunan bendung Krueng Pase. 

“Areal yang agak tinggi kita tanam palawija, padi gogo rancah juga bisa, saat ini sudah empat kali tidak bisa bersawah, jika dihitung sudah berapa kehilangan pendapatan, karena untuk sekali panen saja bisa mencapai Rp.200 miliar perputaran uang,” kata dia. 

Geusyik Gampong Ampeh Kecamatan Tanah Luas, Murhadi, bahkan mengusulkan untuk dilakukan pembangunan bendungan darurat untuk mengatasi kekeringan. Pihaknya mengusulkan sharing Dana Desa sebesar Rp.10 juta per desa untuk mendanai pembangunan bendungan darurat pada alur Krueng Pase. 

“Kami perkirakan kebutuhan dana tidak sampai Rp.2 miliar, hal itu bisa tercukupi jika setiap desa menyumbang Rp.10 juta dari pos anggaran ketahanan pangan. Kami yakin hal ini bisa mengatasi kekeringan di delapan kecamatan,” ungkap Murhadi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *