Dirinya berharap, agar kedepan semua pihak yang terlibat dalam pembangunan rumah layak huni atau program lainnya yang menyangkut dengan menurunkan angka kemiskinan, agar dapat berkolaborasi dengan pemerintah daerah untuk menggunakan data yang akurat agar penyaluran bantuan tepat sasaran.
Untuk diketahui, sebelum mendapat bantuan Rumah Sehat Sederhana (RSS) dari PT Pupuk Iskandar Muda, Syarifah Ismail bersama suami dan empat orang anaknya tinggal di Rumah tua tak layak huni di Desa Desa Cot Lambideng, Kecamatan Sawang, Aceh Utara. Rumah itu telah ditempati Syarifah Ismail bersama keluarga kecilnya sejak tujuh tahun terakhir.
Rumah lamanya yang berukuran sekitar 3×4 meter tersebut, ditopang menggunakan kayu seadanya, dengan kondisi dinding yang terbuat dengan anyaman bambu yang telah lapuk dimakan usia, sehingga dikatakan jauh dari kata layak huni. Kondisi rumah semakin diperparah dengan atap yang terbuat dari daun rumbia yang telah lusuh dan kering. Selain rawan ditiup angin juga bocor saat diguyur hujan.
Syarifah Ismail sehari-hari berprofesi sebagai pemulung barang bekas dengan penghasilan tak lebih dari lima puluh ribu rupiah perhari. penghasilan yang didapatkan nya itu digunakan untuk keperluan rumah tangga, serta biaya sekolah anaknya yang masih duduk di bangku Sekolah Menengan Pertama, Sekolah Dasar dan Taman Kanak-Kanak.
Sehingga dirinya belum mampu untuk membangun rumah yang layak huni. Saat ini Syarifah Ismail bersyukur bisa mendapatkan bantuan Rumah Sehat sederhana dari PT Pupuk Iskandar Muda, sehingga dirinya Bersama keluarga kecilnya bisa merasakan tinggal dirumah yang layak huni. Rumah yang ditempatinya ini merupakan bantuan rumah ke 283 yang diberikan PT PIM kepada masyarakat sejak tahun 1996.
“Kami Berdo’a agar PT Pupuk Iskandar Muda agar tetap maju dan berkembang, sehingga dapat membantu masyarakat banyak,” ungkap Syarifah Ismail.