Banda Aceh, Baratapost.com – Banjir luapan merendam sejumlah desa di sembilan kabupaten/kota di wilayah barat dan tengah Aceh. Banjir juga menggenangi badan jalan sehingga arus lalu lintas sempat tersendat.
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Senin (8/5/2023), banjir merendam pemukiman masyarakat setelah diguyur hujan deras. Sebagian desa sudah mulai tergenang sejak Minggu (7/5) kemarin.
Wilayah terdampak banjir di antaranya 17 desa di tujuh kecamatan di Aceh Selatan. Ketinggian air di sana rata-rata 50 sentimeter hingga 1 meter.
Kepala BPBA Ilyas mengatakan, korban terdampak banjir tersebut sebanyak 2.002 kepala keluarga (KK) atau 6.789 jiwa. Pihak BPBD masih mendata jumlah pengungsi di wilayah tersebut.
“Sebagian lokasi air sudah mulai surut. Banjir juga menggenangi jalan lintas nasional Tapaktuan-Subulussalam di Gampong Rundeng, Kecamatan Kluet Selatan,” kata Ilyas kepada wartawan.
Selain itu, banjir juga menggenangi 22 desa di tujuh kecamatan di Nagan Raya. Ketinggian air merendam pemukiman warga antara 20 sentimeter hingga 50 sentimeter.
“Air sudah surut kecuali di Kecamatan Tripa Makmur,” jelasnya.
Banjir juga merendam enam desa di empat kecamatan di Kota Subulussalam. Ketinggian air di sana antara 50 sentimeter hingga 1 meter.
Korban terdampak banjir itu disebut 40 KK sementara untuk pengungsi masih didata. “Debit air sedang naik di Kecamatan Sultan Daulat dan Rundeng dengan ketinggian 20-30 cm. Di daerah lain sebagian sudah surut,” ujar Ilyas.
Ilyas menjelaskan, banjir juga sempat terjadi di lima desa di empat kecamatan di Aceh Barat Daya. Namun saat ini air sudah surut kembali.