Aceh Utara, Baratapost.com – Demi memastikan seluruh ibu hamil dalam kabupaten Aceh Utara mendapat layanan gratis menggunakan Rumah Tunggu Kelahiran (RTK). Dinas Kesehatan (Dinkes) Aceh Utara, Provinsi Aceh, saat ini, menyediakan 22 rumah tunggu kelahiran di tingkat kecamatan dan satu rumah tunggu kelahiran di tingkat kabupaten.
“Satu rumah tunggu kelahiran itu berada di dekat Rumah Sakit Umum Cut Meutia, Aceh Utara. Kenapa di dekat rumah sakit, agar memudahkan ibu hamil dibawa ke rumah sakit,” kata Kepala Dinas Kesehatan Aceh Utara, Amir Syarifudin, Selasa (20/6/2023).
Dia meminta agar ibu hamil dari 852 desa dalam kabupaten itu bisa memanfaatkan pelayanan rumah tunggu kehamilan. Tujuannya untuk mempercepat penanganan ibu hamil dan mengurangi resiko kematian saat melahirkan.
“Rumah tunggu kelahiran difungsikan untuk menampung ibu hamil yang akan melahirkan beserta keluarganya,” Amir.
Di rumah tunggu tersebut juga disiagakan seorang petugas yang akan mengawasi selama ibu hamil sebelum melahirkan.
Dalam rumah tunggu tersebut juga disediakan fasilitas seperti tempat tidur, dan juga kebutuhan lain untuk ibu hamil seperti air bersih.
Bahkan, petugas menyediakan konsumsi untuk ibu hamil bersama satu anggota keluarganya.
“Semua layanan itu gratis,” terangnya.
Sisi lain, setiap rumah tunggu kelahiran tersebut disiagakan ambulans dan ibu hamil yang akan melahirkan bisa memanfaatkan fasilitas tersebut sampai waktu melahirkan tanpa dibebani biaya.
Karena Kementerian Kesehatan RI sudah mengalokasikan dana untuk biaya persalinan guna mengurangi angka kematian ibu dan anak.
Karena itu keberadaan rumah tunggu kelahiran tersebut kata Amir, diharapkan dapat mendorong ibu hamil agar mau menjalani proses persalinan menggunakan tenaga medis supaya kesehatan ibu dan anak bisa terpantau.
“Berdasarkan pengalaman sebelum ada rumah tunggu tersebut, banyak kadang ibu hamil mengalami kendala ketika melahirkan sehingga banyak kasus kematian ibu dan bayi saat itu,” ujar Amir.
Dia menyebutkan, keterlambatan pertolongan disebabkan jarak rumah dengan Puskesmas bisa berakibat fatal. Karena itu, rumah tunggu kelahiran solusi untuk memaksimalkan layanan pada ibu hamil.
Itu pula, ide dasar pemerintah menyediakan rumah tunggu tersebut, dengan harapan ke depan tak ada lagi kasus-kasus tersebut ke depannya.
Rumah tunggu tersebut lokasi berdekatan dengan puskesmas di setiap kecamatan, sehingga ketika perlu penanganan dapat dengan mudah dan cepat dibawa oleh petugas.
“Bukan hanya pelayanan di rumah tunggu saja yang gratis, tapi ketika memang diperlukan operasi terhadap ibu hamil juga disediakan pelayanan gratis,” kata Amir.
Jiwa Keibuan
Sementara itu, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan Aceh Utara, Samsul Bahri, menyebutkan, seluruh bidan yang bertugas di rumah tunggu kelahiran memiliki jiwa keibuan.
Mereka bertindak layaknya seorang ibu yang menjaga putrinya untuk melahirkan. Kecintaan mereka pada ibu hamil menjadi layanan terbaik di Kabupaten Aceh Utara.
“Para bidan terus ditingkatkan kompetensinya untuk memberi layanan terbaik. Keramahan terhadap ibu hamil menjadi kunci utama. Agar mereka nyaman selama di rumah tunggu kelahiran,” kata Samsul.
Dia berharap, ke depan, layanan terus ditingkatkan.
“Masyarakat juga semakin percaya dan terus menikmati layanan terbaik ini,” pungkasnya. (ADV)